MUI: Indonesia Diminta Jadi Penengah Konflik Afganistan

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Menurutnya, tujuan pertemuan trilateral itu untuk menghilangkan sikap benci menjadi saling menyayangi dan menghargai.

Konflik Afganistan
Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin. Foto : Sri Sugiarti

Dipilihnya Indonesia, kata Ma’ruf, karena dinilai negara netral dan punya pengalaman menyelesaikan konflik-konflik perdamaian.

“Tapi karena di sana itu melibatkan ulama, maka dimulai dari kesepakatan ulamanya. Kalau tidak bubar semua,” tukas Ma’ruf.

Sekjen MUI, Anwar Abbas menambahkan, dalam pertemuan ini akan dihadiri oleh ulama-ulama dari semua pihak. Disampaikan dia, dari Taliban ada ulamanya, dari pemerintah juga ada ulamanya. Sehingga diharapkan ada semuanya perwakilan.

“Lalu ada pengaruh dari Pakistan. Ini juga ada dua, yang menolak Taliban dan mendukung Taliban. Kita minta juga representatifnya,” jelas Anwar.

MUI, tegas dia, berusaha keras untuk menghadirkan perwakilan dari semua pihak karena ini adalah untuk misi perdamaian.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi menjelaskan, sejatinya pertemuan ulama trilateral itu diselenggarakan di Jakarta pada 15 Maret 2018.

Namun, lanjut dia, dari daftar ulama yang diajukan tidak ada elemen Taliban yang terwakili. Sehingga pertemuan belum bisa dipastikan pada 15 Maret mendatang, karena masih menunggu kepastian keikutsertaan ulama dari kalangan Taliban.

“Kami ingin undang mereka agar diskusi mencari solusi konflik. Nah, untuk ketemu ulama Taliban ini butuh waktu, 1-3 hari. Ini yang terus diusahakan,” pungkas Muhyiddin.

Lihat juga...