Minat Gazebo Bambu Tinggi, Warga Ketapang Mendapat Penghasilan

Editor: Irvan Syafari

“Banyak pemilik usaha kuliner mempersiapkan untuk masa bulan Ramadhan dengan peluang berjualan hidangan buka puasa sehingga memesan gazebo jauh jauh hari,” kata Taufik.

Sareh yang membantu pekerjaan pembuatan gazebo menyebut khusus untuk atap sengaja dipesan dari ahli pembuatan atap. Jenis atap alang alang dan daun rumbia banyak diminati karena nuansa tradisional lebih kental.

Saat ini atap jenis tersebut dibeli dengan sistem lembaran berukuran satu meter dengan harga Rp5.000 per lembar atap alang alang,Rp7.000 atap daun kelapa dan Rp9.000 untuk atap daun rumbia.

Pembuatan kerajinan gazebo disebutnya memiliki mata rantai ekonomi yang saling menguntungkan. Bagi pemilik pohon bambu permintaan berkelanjutan membuat pemilik bisa mendapatkan penghasilan tambahan, termasuk pembuat atap berbahan alang alang, rumbia dan daun kelapa. Saat pesanan banyak sejumlah pemuda desa di wilayah tersebut bahkan ikut bekerja membuat gazebo dengan bayaran yang lumayan.

“Saya dan Taufik memang awalnya hanya karyawan lalu berpikir membuka usaha skala kecil dengan memanfaatkan potensi lokal bambu dan kini sudah berjalan dan dikenal,” tutur Sareh.

Selain permintaan perorangan,perusahaan,permintaan dari sejumlah instansi disebutnya mulai banyak mengalir. Kunci keberhasilan pembuatan saung atau gazebo bambu diakuinya tergantung tingkat kerapian,model yang diinginkan konsumen dan waktu pengerjaan yang tepat.

Meski diminta tepat waktu ia menyebut, detail pengerjaan harus tetap rapi termasuk hingga waktu penyelesaian dengan sentuhan akhir pemberian cat pernis.

Salah satu contoh model gazebo yang sudah jadi siap dijual -Foto: Henk Widi.
Lihat juga...