Inasgoc Bidik Pendapatan Rp20 Miliar dari Souvenir

Ilustrasi INASGOC - Foto: asiangames2018 id

JAKARTA – Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 INASGOC membidik pendapatan Rp10 miliar hingga Rp20 miliar dari penjualan suvenir atau cendera mata resmi Asian Games 2018. Diharapkan ada antusiasme masyarakat terhadap produk yang diluncurkan, Jumat (23/3/2018).

“Kami berharap antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap beragam pernak-pernik Asian Games, sehingga mampu mencapai target itu,” kata Deputi II Bidang Administrasi Pertandingan INASGOC Francis Wanandi, Jumat (23/3/2018).

Francis menyebut, peluncuran cendera mata resmi Asian Games ke-18 mengalami mundur jadwal hingga tiga bulan. Hal itu diklaimnya, menjadi bagian dari persiapan untuk menjaga jaminan kualitas produk yang akan dijual. “Persiapan kami sejak akhir 2017. Kami ingin memastikan produk-produk yang kami jual kondisinya sempurna dan tidak mengecewakan masyarakat,” kata Francis.

Produk-produk cendera mata resmi Asian Games 2018 telah diminati masyarakat sejak INASGOC membuka empat toko percontohan di Jakarta pada akhir 2017. “Jika sampai ada produk-produk palsu beredar di pasaran, itu berarti ada permintaan yang tinggi dari masyarakat. Tapi di sisi lain, memang ada kesalahan terkait lisensi produk,” kata Francis.

INASGOC, menurut Francis, sangat melarang produk-produk cendera mata Asian Games yang tidak berlisensi resmi dan akan memberikan sanksi kepada penjual produk tidak resmi. Para penjual justru diminta untuk bekerjasama dengan INASGOC untuk menjual produk resmi. “Kami melindungi produk-produk resmi dengan memberikan hologram pada setiap produk,” tandas Francis.

Produk-produk cendera mata Asian Games 2018 juga akan dipasarkan melalui sejumlah toko jejaring. Hal itu diharapkan dapat membantu pemasarannya menjangkau seluruh provinsi di Indonesia. Harga produk-produk cendera mata Asian Games itu mulai dari Rp3.500 hingga Rp5 juta tergantung bentuk, bahan, dan desain produk.

Lihat juga...