Fuad Bawazier: Makin Banyak Orang Rindukan Orde Baru

Editor: Satmoko

JAKARTA – Fuad Bawazier, Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII, mengerti sekali sejarah perjalanan bangsa Indonesia yang mengalami jatuh-bangun hingga mencapai keemasan di zaman Orde Baru dengan prestasi pertumbuhan ekonomi sangat baik sampai swasembada beras.

Ia mampu menunjukkan peran besar Pak Harto yang sangat berjasa pada bangsa ini.

“Mengenang jasa HM Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Indonesia, riwayatnya sangat panjang, dimulai dari susahnya hidup pada tahun 1960-an dan puncaknya tahun 1965, mau itu pegawai negeri, tentara, sipil, petani, buruh, memang hidup susah. Makan sehari-hari susah, antri beli minyak, puncaknya adalah peristiwa G30S/PKI,“ kata Fuad Bawazier.

Lelaki kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 22 Agustus 1949 itu, menerangkan, ketika manusia sedang kebingungan, pada saat itu alhamdulillah sepertinya Allah menurunkan Pak Harto dengan gagah berani, menyikapi suasana yang sangat mencekam dan menegangkan. Karena pada waktu itu saling menghabisi.

“Dengan ketenangan dan ketegasan beliau mengatasi dua masalah yang sekaligus terjadi, masalah keamanan-politik dan masalah ekonomi yang susah makan. Saya masih ingat waktu makan sehari sekali, makan bubur, atau gaplek, singkong yang dikeringkan. Alhamdulillah anak generasi sekarang tidak mengalami, tapi kalau saya mengalami. Barangnya tidak ada, sulit dan mahal sekali, itulah krisis multi dimensi. Krisis yang padanannya seperti pada zaman penjajahan Jepang,“ terangnya.

Menurut Fuad, peristiwa G30S/PKI itu peristiwa perubahan zaman pada bangsa yang sangat penting karena melibatkan semua aspek baik ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

Lihat juga...