Distanbun Lebak Dorong Petani Tingkatkan Produksi Kelapa

Ilustrasi pohon kelapa - Foto: Dok. CDN

LEBAK  – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak mendorong petani dapat meningkatkan produksi kelapa jenis varietas kelapa dalam karena permintaan pasar cenderung meningkat.

“Kita mengkhawatirkan produksi kelapa dalam menurun,” kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Minggu.

Produksi kelapa dalam di Kabupaten Lebak dari tahun ke tahun menurun akibat populasi pohon kelapa berkurang.

Sebagian besar pohon kelapa ditebang untuk dijadikan material bangunan rumah. Saat ini, produksi kelapa dalam mencapai 7.126 ton per tahun dengan luas tanam 21.701 hektare.

Padahal, sebelumnya komoditas kelapa dalam menjadi andalan ekonomi petani Kabupaten Lebak.

Bahkan, tempo dulu pemerintahan Belanda mendirikan pabrik minyak di Kota Rangkasbitung hingga terkenal di Asia.

Namun, tahun 1987 pabrik minyak kebanggaan masyarakat Kabupaten Lebak tersebut tidak lagi beroperasi.

“Kita mendorong petani terus mengembangkan perkebunan kelapa dalam guna meningkatkan produksi karena bisa mensejahterakan juga penyerapan lapangan pekerjaan,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini perkebunan kelapa dalam cukup besar memberikan kontribusi ekonomi bagi petani.

Mereka para petani setiap hari memasok puluhan ton kelapa dalam ke luar daerah dengan menggunakan angkutan truk diesel.

Produksi kelapa dalam tersebut dipasok ke Tangerang dan Jakarta karena permintaan pasar di daerah itu cukup tinggi.

Perkebunan kelapa dalam mudah tumbuh di lahan apapun juga tidak banyak menggunakan perawatan.

Karena itu, pihaknya terus mendorong petani agar memperluas tanaman perkebunan rakyat.

Sebab, lahan di Kabupaten Lebak begitu luas sehingga produksi kelapa dalam bisa menjadikan andalan pendapatan ekonomi masyarakat.

Lihat juga...