Dampak Teror Harimau, Sekolah di Indragiri Hilir Diliburkan
PEKANBARU — Teror harimau sumatera liar yang diberi nama Bonita, membuat aktivitas sekolah di dusun yang masuk area konflik manusia dengan satwa predator itu di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, terpaksa diliburkan selama dua bulan terakhir.
“Sejak warga yang pertama dimangsa harimau, sekolah di kampung ini diliburkan. Tidak ada yang berani ke sekolah, walau sekolah itu berjarak 100 meter dari rumah warga,” kata Kepala Dusun Sinar Danau Sarayo ketika dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.
Ia menjelaskan, di dusun tersebut terdapat sebuah SD yang merupakan sekolah jauh, yang menginduk ke SD yang ada di pusat Desa Tanjung Simpang Kanan. Sekolah jauh itu hanya ada kelas 1 sampai kelas 4, dengan jumlah murid 34 siswa.
Sejak harimau Bonita menyerang pekerja kebun perusahaan kelapa sawit pada 3 Januari lalu, hewan belang itu kerap terlihat keluar-masuk perkampungan.
“Kadang terlihat harimau itu duduk di bangunan sekolah itu. Beberapa jam nanti harimaunya pergi,” kata Sarayo.
Karena khawatir akan keselamatan anak-anak, warga sepakat meliburkan sekolah untuk sementara sampai kondisi kondusif.
Anak-anak juga dilarang bermain terlalu jauh dari rumah. Selain aktivitas sekolah di SD, warga juga menghentikan sementara pengajian setiap sore di madrasah setempat.
Kondisi liburnya sekolah ini, katanya, juga sudah disampaikan ke pihak desa, kecamatan sampai ke Pemkab Inhil.
“Sudah kami kasih tahu semuanya kalau sekolah jarak jauh kami diliburkan gara-gara harimau,” katanya.
Bonita, harimau sumatera (phantera tigris sumatrae) betina yang diperkirakan berusia empat tahun dalam dua bulan terakhir berkeliaran di areal pemukiman warga dan perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP).