Bali Raup Devisa 4,56 Juta Dolar dari Ekspor Patung
DENPASAR – Bali meraup devisa sebesar 4,56 juta dolar AS dari ekspor patung dan aneka jenis cendera mata berbahan baku kayu selama Januari 2018, meningkat 1,44 juta dolar AS atau 46,20 persen dari bulan sebelumnya (Desember 2017) sebesar 3,12 juta dolar AS.
“Demikian pula dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, meningkat 1,05 juta dolar AS atau 30,14 persen, karena Januari 2016 pengapalan patung itu hanya menghasilkan 3,50 juta dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Rabu (14/3/2018).
Ia mengatakan, aneka jenis patung hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin dan seniman Bali itu memberikan kontribusi sebesar 8,56 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai 53,24 juta dolar AS selama Januari 2018, atau naik 6,02 juta dolar AS atau 12,76 persen dibanding bulan Desember 2016 sebesar 47,22 juta dolar AS.
Total ekspor Bali tersebut dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya juga meningkat 14,11 juta dolar AS atau 36,08 persen, karena Januari 2017 pengapalan berbagai komoditas Bali tersebut menghasilkan 39,12 juta dolar AS.
Adi menambahkan, patung dalam berbagai bentuk dan ukuran Bali, paling banyak diserap pasar Amerika Serikat yakni 27,77 persen, Uni Emirat Arab (13,31), Perancis (5,93), Jerman (4,41) dan Spanyol tujuh persen.
Selain itu, pasar Australia sebesar 2,19 persen, Singapura (1,33), China (0,67), Jepang (2,79), Hong Kong (0,36) dan sisanya 34,25 persen menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Adi menjelaskan, patung dan aneka jenis cendera mata berbahan baku kayu merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Bali, di samping ikan dan udang yang memberikan andil 26,33 persen, pakaian jadi bukan rajutan 16,17 persen, perhiasan (permata) 13,85 persen serta produk perabot dan penerangan rumah 5,53 persen.