Aher Klaim Daya Saing Jabar Meningkat
Beberapa indikator yang ditunjukkan Aher adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 5,29 persen atau berada di atas rata-rata nasional sebesar 5,19 persen.
Kemudian Laju inflasi dapat dikendalikan sebesar 3.63 persen atau lebih rendah dibanding laju inflasi nasional sebesar 3,61 persen. Demikian juga dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga konstan (ADHK) yang mencapai Rp27,96 juta atau meningkat sebesar Rp19,43 juta dibanding tahun 2013 sebesar Rp8,53 juta.
Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga bruto (ADHB) mencapai Rp37.18 juta pada 2017 atau meningkat sebesar Rp13,58 juta dibanding 2013 yang mencapai Rp23,60 juta.
Di bidang pendidikan, juga terjadi peningkatan. Bila 2013 indeks pendidikan sebesar 58,08 poin, maka 2017 menjadi 62,19 poin. Demikian juga dengan Angka Harapan Lama Sekolah meningkat sebesar 0,95 tahun yaitu dari 11,81 pada 2013 menjadi 12,76 tahun pada 2017.
Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah meningkat dari 72,68 persen pada 2013/2014 menjadi 81,25 persen pada 2017/2018.
“Itulah keberhasilan Bidang Pendidikan. Fokusnya adalah meningkatkan kualitas pendidikan melalui alokasi pembiayaan sebesar 20 persen dari total APBD,” kata Aher.
Pada kurun waktu RPJMD 2013-2018, telah direalisasikan Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/SMK/MA rata-rata sebanyak 1.712.498 siswa setiap tahun; Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi SMA/SMK/MA Negeri, Swasta dan pesantren sebanyak 12.243. Jumlah ini telah melampaui target janji Gubernur sebanyak 10.000 unit.
Dalam upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat Jawa Barat untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, telah dibangun 866 RKB bagi Perguruan Tinggi Swasta; direalisasikan beasiswa sebanyak 4.640 siswa yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi, pemberian beasiswa kepada keluarga atlet, guru dan mahasiswa berperestasi sebanyak 484 orang dengan keseluruhan biaya beasiswa sebesar Rp61, 49 triliun.