Agustadi: SO 1 Maret Bukti Patriotisme Prajurit TNI dan Rakyat Indonesia

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Agustadi Sasongko Purnomo
Jenderal TNI Purn Agustadi Sasongko Purnomo saat acara Seminar Serangan Oemoem 1 Maret – Foto: Jatmika H Kusmargana

Sesuai konsepsi perang gerilya yang dituangkan panglima tentara dan teroterium Jawa, Kolonel AH Nasution, lewat surat perintah siasat no 1, tanggal 9 November 1948, dijelaskan Agustadi, perang yang dimaksud mencakup sejumlah poin di antaranya tidak melakukan pertahanan linier; memperlambat gerak maju serbuan musuh; membentuk kantong-kantong perlawanan, serta menyusup ke belakang garis musuh, dengan membentuk medan gerilya yang luas.

“Serangan Oemoem 1 Maret memiliki arti penting bagi perjuangan mempertahankan kedaulatan RI. Meskipun serangan itu hanya mampu menguasai Yogyakarta dalam enam jam. Karena dampaknya cukup besar,” katanya.

Di akhir pemaparannya, Agustadi berharap agar para pemuda dan kader-kader bangsa dapat mengimplementasikan nilai-nilai patriotisme yang tersirat dalam sejarah Serangan Oemoem 1 Maret untuk membangun kemandirian bangsa.

“Caranya dengan melepaskan diri dari ketergantungan kita pada bangsa lain, maka Insha Allah bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dan mandiri sejajar dengan bangsa lainnya,” pungkasnya.

Lihat juga...