Agustadi: SO 1 Maret Bukti Patriotisme Prajurit TNI dan Rakyat Indonesia
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
YOGYAKARTA — Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 2007-2009, Jenderal TNI Purn Agustadi Sasongko Purnomo menyebut peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 menjadi bukti sejarah, bahwa nilai-nilai luhur patriotisme Prajurit TNI dan rakyat Indonesia tidak pernah luntur dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.
Melalui model Perang Rakyat Semesta, prajurit TNI bersama rakyat mampu menduduki kota Yogyakarta selama enam jam, yang sebelumnya dikuasai tentara Belanda. Sehingga lewat serangan itu, Indonesia membuktikan kepada dunia internasional bahwa pemerintah RI masih ada dan TNI masih kuat untuk mengalahkan Belanda.
Hal itu diungkapkan Agustadi yang merupakan mantan sekretaris Menko Polhukam itu dalam acara Seminar Serangan Oemoem 1 Maret bertema “Implementasi Nilai-nilai Patriotisme SO 1 Maret Untuk Kejayaan Indonesia” yang digelar Yayasan Harapan Kita bekerjasama dengan Yayasan Kajian Citra Bangsa, Paguyuban Wehrkreise Yogyakarta, Moseum Benteng Vredeburg, dan Komunitas Jogja 45, bertempat di Moseun Benteng Vredeburg, Kamis (01/03/2018) sore.
Sebagai salah satu pembicara, Agustadi menjelaskan, perang rakyat semesta merupakan suatu model perang perlawanan rakyat ala Indonesia, yang dilaksanakan secara total atau menyeluruh oleh angkatan bersenjata bersama seluruh komponen perlawanan yang ada. Serta didukung oleh komponen nasional lainnya dengan mendayagunakan sumberdaya nasional dan prasarana nasional secara menyeluruh terpadu, terarah, adil dan merata, dengan persiapan dini, bertahap dan berlanjut.
“Pola operasi serangan ini menggunakan konsep operasi perang gerilya non konvensional,” katanya.