Permintaan Kayu Merah Tinggi, Dorong Penebangan dan Kelangkaan

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Permintaan yang tinggi akan jenis kayu merah di Pulau Jawa membuat warga Lampung Selatan menjual kayu merah karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Giyono (36) salah satu pemilik jenis kayu merah di antaranya pohon bayur, durian dan mindi mengaku, menjual sebanyak belasan pohon bayur, durian dan mindi di kebun miliknya. Ia menjual kayu jenis tersebut, memperhitungkan kebutuhan ekonomi sekaligus keamanan di tempat tinggalnya akan risiko pohon tumbang dengan tajuk yang cukup tinggi.

Jenis kayu merah bayur, durian dan mindi diakuinya merupakan pohon kayu yang tumbuh secara alami. Sebagian kayu merah disebutnya sengaja dijual dengan harga per kubik kayu cukup menjanjikan. Jenis kayu merah semakin langka karena sudah banyak warga yang enggan membudidayakan secara khusus sebab usia panen yang lama.

“Jenis kayu merah sudah jarang ditanam warga sehingga semakin langka ditambah permintaan yang cukup tinggi untuk kebutuhan bahan bangunan di luar Pulau Sumatera,” terang Giyono, salah satu warga Desa Klaten, Kecamatan Penengahan, saat ditemui Cendana News tengah menjual belasan batang kayu bayur miliknya, Rabu (21/2/2018).

Kayu merah jenis kayu bayur banyak dibeli untuk kebutuhan pembuatan furnitur [Foto: Henk Widi]
Giyono bahkan menyebut, jumlah pohon jenis kayu merah di wilayah tersebut mulai berkurang akibat warga banyak memilih melakukan penanaman jenis kayu lain yang cepat dipanen. Sebagian warga termasuk Giyono sengaja melakukan perombakan kebun untuk budidaya kayu sengon dan kayu jati ambon yang bisa dipanen dalam jangka enam tahun.

Lihat juga...