Pengolahan Kakao UPTD SIC Butuh Tenaga Kerja

Editor: Koko Triarko

MAUMERE –  Pabrik pengolahan kakao Sikka Inovation Center (SIC) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka, di bawah naungan UPTD SIC yang telah memproduksi kakao menjadi coklat batangan dan bubuk, membutuhkan penambahan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas.

“Tenaga kerja yang ada saat ini hanya lima orang saja yang juga merangkap sebagai operator. Kami butuh penambahan minimal 10 tenaga kerja lagi, agar produktivitas coklat yang selama ini hanya 25 kilogram per hari bisa meningkat,” ujar Okto Suban Pulo, Kepala UPT SIC, Selasa (20/2/2018).

Kepala Bappeda dan Litabng Kabupaten Sikka, Alvin Parera. -Foto: Ebed de Rosary

Menurut Okto, setelah diresmikan penggunaannya pada  Sabtu (10/2), banyak warga yang setiap hari datang membeli produk coklat di tempatnya. Bahkan, sudah banyak swalayan yang ingin menjual produk yang dihasilkan.

“Dalam seminggu saja setelah diresmikan, produk yang kami hasilkan habis terjual sehingga saat ini kami batasi. Produksi sejak hari Senin sampai Kamis dan hari Jumat dan Sabtu baru kami jual,” ungkap Okto.

Dikatakan Okto, produk Cokelat  Sikka (Cho Sik) yang dihasilkan sangat digemari pembeli lokal dan ada satu dua wisatawan asing yang juga datang membelinya di pabrik. Para pembeli tertarik, sebab rasa coklatnya lebih enak dan harga jualnya pun murah.

“Bila tenaga kerja minimal 15 orang, maka dalam sehari kami bisa memproduksi 100 kilogram coklat. Ini hanya tahap awal saja, sehingga bila branding-nya sudah dikenal, maka Pemda Sikka harus alokasikan dana untuk penambahan produksi,” tuturnya.

Lihat juga...