Ditemukan Satu Kasus Gizi Buruk di Balikpapan
Editor: Koko Triarko
Sri Juliarty menuturkan, setelah ditemukan kasus gizi buruk, tim terdepan yaitu puskesmas melakukan perawatan lebih jauh, kemudian bila tidak ada perubahan langsung diberikan rujukan sesuai tahapannya.
“Pertama, puskesmas yang terdepan selalu bergerak, yang menemukan kasus juga puskesmas, kemudian dirujuk ke rumah sakit. Temuan kebanyakan balita, di Timur. Penanganan gizi buruk ada tahapannya dari merah, kuning kemudian hijau,” sambungnya.
Dia menambahkan, dari jumlah kasus yang ditemukan terus dilakukan perawatan sesuai tahapannya hingga tahap hijau, di mana usia dan berat badan sesuai atau pun ideal.
“Tidak ada korban jiwa dalam gizi buruk, semua penanganannya sesuai dengan tahapan,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Nurhadi, menilai, respon cepat yang dilakukan oleh pemerintah kota Balikpapan dalam penanganan gizi buruk sudah baik. Seperti yang terjadi di wilayah Teritip, yang awalnya ibu dari sang bayi memperkirakan bukan gizi buruk.
“Sudah cepat tanggap pemerintah kota, dari kelurahan, puskesmas dan tim medis sekitar ketika ditemukan kasus gizi buruk. Awalnya, sang ibu kekeh bukan gizi buruk, tapi berat badannya sangat kurang dari usianya,” pungkasnya.