Distanbun Lebak Minta Petani Kembangkan Kopi Robusta

Kebun kopi. -Dok: CDN

LEBAK — Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Banten, meminta petani mengembangkan perkebunan kopi robusta karena permintaan pasar cenderung meningkat.

“Kami tahun ini akan menyalurkan bantuan benih kopi robusta kepada kelompok tani agar produksi kopi robusta meningkat,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Sabtu.

Pengembangan kopi tersebut karena permintaan pasar cukup bagus sehingga dapat menyumbangkan pendapatan ekonomi petani.

Saat ini, harga kopi robusta ditingkat penampung Rp20.000 sampai Rp22.000/Kg.

Pengembangan perkebunan kopi robusta sangat menjanjikan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Selain itu juga lahan-lahan darat di daerah itu cukup luas sehingga pengembangan kopi robusta bisa mengendalikan kemiskinan dan pengangguran.

Namun, hingga kini komoditas kopi robusta belum dijadikan andalan ekonomi masyarakat.

“Kami mendorong petani terus memperluas tanaman perkebunan kopi karena empat sampai lima tahun sudah bisa dipanen,” katanya.

Dede menyebutkan, jumlah lahan perkebunan kopi milik masyarakat di Lebak tercatat 2.685 hektare dengan produksi 1.935 ton/tahun belum menjadikan andalan ekonomi petani.

Selama ini, perkebunan kopi yang dikembangkan petani hanya dijadikan usaha sampingan dan belum mengarah ke arah bisnis.

Pemerintah daerah setiap tahun memberikan bantuan benih kepada kelompok tani agar ke depan kopi menjadikan andalan usaha petani.

“Kami yakin komoditas kopi dapat mejadikan andalan ekonomi masyarakat pedesaan,” katanya.

Sementara itu, sejumlah petani di Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak mengaku mereka kini mengembangkan perkebunan kopi robusta karena bisa menjanjikan pendapatan ekonomi.

Lihat juga...