Berkat Umpan Pancing, Pria Denpasar Ini Raup Ratusan Ribu Rupiah Sehari

Editor: Irvan Syafari

DENPASAR — Banyaknya para pemancing di sepanjang aliran sungai Tukad Baru hingga Sungai Taman Pancing di Desa Pemogan, Kota Denpasar, dimanfaatkan warga sekitar untuk membuka jual beli umpan. Hal tersebut tentu menjadikan peluang usaha kecil bagi mereka yang senantiasa menjalaninya.

Seperti yang dirasakan oleh Setia Budy, 53 tahun yang setiap hari berjualan umpan untuk para pemancing. Ia menjual umpan pancing berupa lumut hijau kepada para pemancing. Tidak hanya lumut, ia juga menyediakan umpan cacing tanah.

Pria asli Banyuwangi ini mengaku, untuk umpan lumut, ia perolehnya sendiri dari sawah atau rawa-rawa yang ada di kawasan Denpasar. Sementara untuk cacing, ia dapati dari pinggiran sungai.

“Ya Alhamdulillah, usaha ini saya tekuni semenjak dua tahun terakhir mas,” ucap pria yang tinggal di Kawasan Taman Pancing, Desa Pemogan saat ditemui Selasa siang, (6/2/2018).

Sehari-hari, Budy dibantu oleh sang istri untuk menjual lumut kepada para pemancing. Ia membuka usahanya dari pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam di pinggiran Sungai Taman Pancing tepatnya di sekitar jembatan Bypass Ngurah Rai yang berdekatan langsung dengan Muara Sungai.

Untuk harga jual satu porsi (satu porsi berisi lumut dengan takaran setengah botol air mineral besar) ia banderol seharga Rp5.000. Begitu juga untuk harga cacing tanah (dengan takaran seperempat botol air mineral besar) dengan omzet hingga ratusan ribu di setiap harinya.

Namun, setiap usaha pasti ada kendala, dan kendala yang dihadapi oleh Budy sapaan akrabnya, ketika stok umpan lumut yang dijualnya semakin menipis. Sementara permintaan umpan lumut oleh pemancing semakin meningkat. Lumut yang tersedia di lahan persawahan juga tidak ada akibat umur padi yang mulai membesar.

Lihat juga...