Thomas Setia Tekuni Kerajinan Tangan Berbahan Alami

MAUMERE — Mencari perajin aneka suvenir berbahan alami di Kabupaten Sikka sangat sulit. Tidak banyak orang yang menekuni pekerjaan ini karena dianggap tidak bisa menjadi profesi yang dapat diandalkan guna menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga.

Hal ini tidak berlaku bagi Thomas Alfa Edison warga RT 11 RW 04 Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka yang sejak 2005 mulai menekuni pembuatan aneka kerajinan tangan berbahan alami seperti dari bambu, pelepah pisang,tempurung kelapa,daun cemara, kayu jati bekas dan lainnya.

“Awalnya saya melukis namun setelah melihat banyak bahan alami terbuang saya mulai belajar secara otodidak membuat aneka kerajinan tangan. Saya bekerja biasanya dibantu tiga orang tapi sekarang hanya satu orang saja karena dua lainnya sudah bekerja,” sebut Thomas.

Saat ditemui Cendana News di rumahnya Selasa (16/1/2018) sore,  lelaki kelahiran Watuliwung, 5 September 1979 ini mengaku sudah sejak 2 tahun lalu bekerja di kantor Koperasi Hiro Heling. Namun bila ada yang order dekorasi panggung dan pelaminan dirinya meminta ijin untuk tidak masuk kerja.

“Sejak awal saya sudah sampaikan bahwa saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan seni saya dan perusahaan juga memaklumi. Bila tidak ada pesanan dekorasi panggung saya setelah pulang kerja baru mulai buat aneka kerajinan tangan bahkan hingga larut malam,” tuturnya.

Awalnya Jual Bunga

Pertama kali Thomas mulai menjual bunga dan aneka tanaman lain didalam pot yang dilapisi pelepah pisang dan pintalan daun cemara. Pelepah pisang muda dipotong dan diawetkan baru diwarnai sedangkan lingkarannya dari daun cemara yang dipintal.

Lihat juga...