Siswa SD di Lamsel Diminta Pelajari Gerhana Bulan

Ia berharap, para siswa bisa melihat fenomena tersebut sebagai peristiwa alam yang sekaligus menjadi bahan pelajaran langsung setelah mendapatkan teori di sekolahan melalui penggunaan alat peraga.

“Esok harinya setelah para siswa menyaksikan fenomena gerhana bulan total, kami akan meminta anak-anak menuliskan pengalamannya sekaligus menjelaskan fenomena gerhana bulan total dalam bentuk tulisan,” beber Tri Ratna.

Guru Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Klaten, Esty, juga menyebutkan dengan adanya fenomea gerhana bulan total, diharapkan anak-anak bisa meminta kepada para orang tua untuk diajarkan dan mengerjakan shalat gerhana bulan atau dikenal dengan “shalat khsusf”, dengan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf yang terbilang sunah muakkad. Imbauan shalat khusuf bahkan juga disampaikan oleh Menteri Agama RI bagi yang beragama Islam.

“Setelah menyaksikan gerhana bulan, kepada anak-anak dianjurkan yang beragama Islam bisa mengikuti shalat sunah khusuf di masjid,” terang Esty.

Esty menyebutkan, dengan fenomena alam gerhana bulan total tersebut bisa menjadi salah satu bagian pelajaran ilmu pengetahuan alam dan agama Islam yang memperlihatkan bukti kekuasaan Allah melalui fenomena alam. Selain memberikan pengetahuan tentang anjuran melaksanakan shalat khusuf di masjid yang ada di desa masing-masing.

Fenomena gerhana bulan total yang cukup istimewa tersebut, juga menjadi perhatian bagi pegiat literasi Sugeng Hariyono yang sengaja datang ke SDN 1 Klaten dengan membawa buku-buku pengetahuan alam, terutama gerhana.

Sugeng Hariyono menyebut, gerhana bulan dan gerhana matahari merupakan salah satu pengetahuan yang bisa diperoleh melalui buku. “Saya membawa buku-buku bacaan yang di antaranya merupakan buku ilmu pengetahuan, tidak hanya gerhana bulan, tetapi juga buku-buku bacaan lain,” ujar Sugeng Hariyono.

Lihat juga...