Sistem Tanam Pindah Masih Dominan di Lampung Selatan
LAMPUNG — Penanaman padi dengan sistem tanam pindah (tapin) masih terus dikembangkan di lahan pertanian sawah wilayah Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Meski sejumlah petani di Kecamatan Ketapang dan Kalianda menerapkan sistem penanaman padi menggunakan cara tanam benih langsung (tabela).
Surti (45) salah satu warga Desa Tetaan Kecamatan Penengahan mengaku pasokan air yang cukup lancar membuat petani masih menerapkan sistem tanam pindah.
Sistem tanam pindah masih diterapkan karena lebih mudah membuat persemaian di lahan sawah sembari melakukan pengolahan lahan sebelum benih ditanam.
Penanaman padi sistem tanam pindah memiliki keunggulan dengan masa pemindahan umur 18 hingga 21 hari dari persemaian untuk ditanam pada lahan sawah.
“Kami sengaja memindah benih varietas Ciherang pada usia muda agar mampu memaksimalkan jumlah anakan padi yang berimbas pada produktivitas padi yang ditanam pada areal persawahan,” ujar Surti saat ditemui Cendana News di lahan sawah miliknya di Desa Tetaan Kecamatan Penengahan,Jumat (5/1/2017)
Sebagian besar bibit dengan sistem tanam pindah oleh petani di wilayah tersebut diakuinya banyak disediakan oleh pemilik lahan sawah. Sementara sebagian membeli benih siap tanam dari para pembibit benih tergantung varietas yang disediakan.
Beberapa varietas padi yang disediakan diantaranya IR 64, Ciherang yang banyak ditanam oleh petani di wilayah kecamatan Penengahan sementara di wilayah Kecamatan Palas dan Ketapang dominan padi varietas Muncul.
Varietas padi yang ditanam dengan tekhnik tanam pindah disebutnya menyesuaikan kondisi lahan sawah yang memiliki kondisi air yang cukup banyak.