Populasi Sapi Hasil Persilangan, Penyebab Utama Rendahnya Kebuntingan
“Banyak ternak kurang mendapat asupan pakan hijauan yang cukup. Itu bisa terjadi karena saat musim kemarau kemarin ketersediaan pakan hijauan minim. Sehingga peternak hanya memberi pakan seadanya. Yang penting sapi tetap diberi makan dan tidak mati,” katanya.
Faktor ketiga penyebab rendahnya angka kebuntingan dalam program Upsus Siwab, juga disebabkan karena masih minimnya kemampuan manajemen reproduksi yang dimiliki para peternak di DIY. Para peternak tidak memiliki kemampuan atau ketrampilan untuk mempercepat proses birahi, mengetahui kapan waktu sapi birahi, dan sebagainya.
“Praktiknya banyak peternak yang telat memberitahu. Sehingga saat petugas datang untuk memberikan IB, ternyata sapi sudah tidak birahi,” tuturnya.
Mengatasi berbagai kendala tersebut, Dinas Pertanian DIY sendiri mengaku akan melakukan evaluasi guna mendukung program Upsus Siwab di tahun 2018 ini. Salah satunya dengan mendorong peternak memiliki kemampuan manajemen reproduksi lebih baik. Di antaranya melalui sosialisasi penyuluh ataupun pendamping.
“Memang manajemen reproduksi peternak masih perlu ditingkatkan. Kita terus mendorong hal itu. Termasuk mengurangi populasi sapi hasil persilangan lewat program peningkatan populasi sapi lokal. Sedang untuk masalah pakan, saya kira tahun 2018 tidak jadi masalah karena ketersediaan pakan hijauan di musim hujan sangat melimpah,” pungkasnya.
