Paus Menyebut Ketakutan Tidak Bisa Mempengaruhi Migrasi

Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia juga bertemu dengan pengungsi Muslim di Myanmar dan Bangladesh tahun lalu. Paus Fransiskus juga meminta tindakan tegas untuk memecahkan masalah politik yang menyebabkan banyak orang melarikan diri.

Pada Minggu (14/12018), Dia mengatakan pendatang baru harus mengetahui dan menghormati undang-undang, budaya dan tradisi negara-negara yang mereka masuki. Sementara masyarakat seharusnya membuka diri tanpa prasangka terhadap keragaman yang kaya, untuk memahami harapan dan potensi yang baru saja tiba serta ketakutan dan kerentanan mereka.

Dimulai di Chile pada 15 Januari, Paus asal Argentina itu akan berkunjung ke kota Santiago, Temuco dan Iquique, sebelum menuju ke Peru, di mana dia akan berhenti di Lima, Puerto Maldonado dan Trujillo.

Sejak pemilihannya untuk memimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia pada tahun 2013, Fransiskus, paus Amerika Latin pertama, telah mengunjungi Brazil, Bolivia, Ekuador, Paraguay, Kuba dan Meksiko. Namun belum melakukan perjalanan pastoral ke Argentina.

Sebelumnya, Paus Fransiskus sangat membela imigran dalam misa Malam Natal, membandingkannya dengan Maria dan Yusuf yang tidak menemukan tempat tinggal di Bethlehem dan mengatakan keimanan mengharuskan orang-orang asing disambut baik. (Ant)

Lihat juga...