Neng Dara Ungkap Rahasia Perempuan Progresif

JAKARTA – Mantan komisioner Komnas Perempuan, Neng Dara Affiah, yang dikenal sebagai perempuan pendidik, peneliti, penulis, dan aktivis, menuangkan tulisan-tulisan buah karyanya dalam bentuk buku. Pun hasil tesisnya tak ketinggalan ia bukukan pula.

Kedua buku dimaksud berjudul “Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas” serta buku “Potret Gerakan Perempuan Muslim Progresif” diluncurkan secara bersamaan di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, belum lama ini.

Buku “Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas” merupakan bunga rampai tulisan dalam beragam topik. Hal paling relevan dari buku ini untuk konteks sekarang, terutama di masa-masa pemilihan kepala daerah adalah perempuan harus mengambil peran aktif kepemimpinan, termasuk menjadi kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Argumentasi pengetahuan keagamaan berbasis al quran, hadis, dan sejarah sosial umat tentang pentingnya perempuan mengambil peran kepemimpinan tersebut terdapat dalam buku ini. Selain mengulas kepemimpinan, Neng Dara juga mempersoalkan praktik perkawinan poligami yang sekarang ini marak.

Sebab praktik perkawinan poligami tidak hanya merugikan perempuan yang berdampak pada kekerasan fisik maupun psikis, seperti istri pertama akan mengalami depresi, kecemasan, rendah diri, merasa tidak berharga, lebih mudah mengalami stres dan pelbagai gangguan kesehatan lainnya.

Tetapi juga berdampak buruk pada pria pelaku poligami, seperti rumah tangga yang tak nyaman dan penuh intrik, rentannya pertengkaran, hingga mengalami gangguan kesehatan.

Selain itu, dipersoalkan pula praktik perkawinan perempuan di usia dini yang sekarang menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebab hal itu tidak hanya akan memangkas hak-hak perempuan untuk memperoleh pendidikan memadai, kehilangan hak-hak sebagai anak, tetapi juga akan mengakibatkan tingginya tingkat perceraian dan kematian ibu.

Lihat juga...