Ikan dan Udang Berkontribusi Terhadap Peningkatan Ekspor NTB
MATARAM – Ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bulan Desember 2017 meningkat sebesar 147,02 persen dari total keseluruhan nilai ekspor NTB sebesar 158.378.320 USD. Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan ekspor NTB bulan November 2017 senilai 64.116.826 USD.
“Selain jenis barang tambang atau galian non migas senilai 99,26 persen dan perhiasan atau permata seniai 0,29 sebagai jenis barang penyumbang ekspor terbesar, ikan dan udang juga ikut berkontribusi terhadap peningkatan ekspor barang NTB”, kata Kepala BPS NTB, Endang Tri Wahyuningsih, di Mataram, Senin (15/1/2018).
Nilai ekspor untuk ikan dan udang sebesar 0,24 persen. Kepada OPD Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, Endang berharap, supaya nilai ekspor ikan dan udang bisa terus ditingkatkan pada 2018.
Menurutnya, peningkatan nilai ekspor ikan dan udang tersebut bukan tidak mungkin iwujudkan, selama pengelolaan hasil tangkapan nelayan di NTB dilakukan secara maksimal, termasuk peningkatan dari sisi fasilitas alat tangkap nelayan.
“NTB memiliki kawasan perairan laut yang memiliki kekayaan ikan yang tidak kalah dengan daerah lain, hanya untuk meningkatkan nilai ekspor tersebut, perlu didukung dengan kebijakan tepat sasaran” katanya.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nusa Tenggara Barat (NTB), menargetkan produksi ikan di NTB setiap tahun bisa terus meningkat, salah satunya adalah ikan Kerapu bisa mencapai 445 ton untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor ke Hong Kong dan China.
Sentra produksi yang diandalkan masih di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Di kawasan tersebut, relatif banyak keramba jaring apung milik nelayan yang sudah sejak lama ada untuk budi daya ikan kerapu. Selain itu, ada di Teluk Bumbang dan Teluk Awang, Kabupaten Lombok Tengah.