Bukit Kedungpring Bantul Nyaris Habis Ditambang
YOGYAKARTA – – – Bukit Kedungpring yang terletak di perbatasan Desa Bawuran dan Segoroyoso, Plered, Bantul, semakin hari nampak semakin lenyap dari pandangan. Pasalnya, selama berpuluh-puluh tahun, setiap hari, bukit batu setinggi 50 meter lebih itu tak henti ditambang oleh penduduk sekitar.
Sejak pagi hingga petang, puluhan penambang tradisional yang kebanyakan merupakan warga sekitar, selalu memenuhi kawasan bukit batu untuk melakukan aktivitas penambangan.

Hanya bernodal tali pengaman seadanya, mereka tanpa takut memanjat ujung tebing bukit untuk merobohkan bongkahan batu putih dengan menggunakan palu dan linggis.
Bongkahan batu yang berjatuhan ke dasar bukit, lalu diangkut oleh puluhan truk yang sudah menunggu, untuk dibawa ke setiap pemesan. Batu-batu itu biasanya digunakan sebagai bahan baku pondasi rumah, gedung maupun perkantoran.
Saat Cendana News mengunjungi bukit yang terletak di tepi jalan Plered-Wukirsari itu, Rabu (17/1/2018), nampak bukit Kedungpring kini tinggal seperempatnya saja. Seluruh sisi bukit nampak telah habis ditambang, hingga meninggalkan tebing-tebing curam.
“Sepuluh tahun silam, sekitar 2006, kondisi bukit ini masih nampak utuh. Jalan masuk dekat jalan raya masih berupa bukit. Rumah dan warung kopi ini juga belum ada,” ujar salah seorang penambang, Tukijan (39), warga Dusun Jambon, Bawuran.
Mulai menambang sejak umur 29 tahun, Tukijan mengaku ikut menambang batu, karena tidak memiliki pekerjaan. Di bukit Kedungpring sendiri para penambang bekerja secara individu untuk mengumpulkan batu dan menjualnya kepada pemborong.