PMI: Kebutuhan Darah di Padang Belum Terpenuhi
PADANG — Kepala Unit Tranfusi darah PMI (Palang Merah Indonesia) Cabang Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Widyarman, mengatakan, kebutuhan darah di Kota Padang idealnya harus berada di angka 50.000 kantong setiap tahun. Namun, kondisi terkini darah yang tersedia saat ini hanya 45.000 atau 90 persen dari jumlah ideal.
Ia menyebutkan, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dari itu, saat ini PMI tengah melakukan penyusunan program untuk melakukan donor darah di tiap kelurahan di Kota Padang.

Sebagai contoh, PMI juga telah membentuk kampung donor darah di Kawasan Pondok, Kecamatan Padang Selatan. Upaya untuk menjemput bola ini untuk menambahkan kebutuhan darah.
“Saat ini, pendonor darah yang datang dari sukarela mencapai 90 persen dan anggota keluarga sekitar 10 persen. Nah, untuk anggota keluarga ini bisa kita ajak nantinya, melalui kegiatan donor darah di tiap kelurahan,” katanya, Rabu (17/1/2018).
Widy menjelaskan, darah yang ada di PMI itu untuk memenuhi kebutuhan darah bagi pasien di rumah sakit yang ada di seluruh daerah di Sumbar. Untuk itu pada 2018 ini, PMI menargetkan untuk turun hingga ke tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota Padang, agar pendonor darah mengalami peningkatan.
“Selama ini pendonor banyak datang dari kalangan mahasiswa, pihak perkantoran, dan iven-iven tertentu, sedangkan yang datang dari masyarat masih sangat minim,” tegasnya.
Ia mengakui kenginan masyarakat di Padang untuk mendonorkan datang terbilang cukup rendah. Hal ini terlihat, jika diukur dengan skala nasional, Sumbar hanya mengisi satu persen kebutuhan darah saja.