Bank Sampah Gema Ripah Bantul Jadi Percontohan, Ini Kiatnya
YOGYAKARTA — Penggagas sekaligus perintis bank sampah terbaik nasional yakni Bank Sampah Gemah Ripah Bantul, Bambang Suwerda, menyebut ada tiga faktor penting yang harus menjadi pegangan bagi setiap bank sampah agar bisa berkembang dalam menggerakkan warganya mengelola sampah.
Pertama, adalah upaya sosialisasi yang harus dilakukan secara terus menerus mengenai manfaat keberadaan bank sampah. Tidak saja terhadap kebersihan lingkungan. Namun juga dari sisi kesehatan, maupun kontrubusi bank sampah bagi masyarakat dari sisi ekonomi.
Kedua adalah komitmen seluruh pengelola dalam mengelola bank sampah. Yakni harus diniatkan untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak dan generasi muda dalam menjaga kondisi lingkungan sekitarnya.
Tak hanya itu, pengelolaan bank sampah juga harus selalu melibatkan masyarakat sekitar agar peduli dan tergerak ikut mengelola sampah.
Ketiga adalah tidak menunda waktu dalam memulai pengelolaan bank sampah. Selain itu pengelolaan bank sampah juga harus dimulai dari lingkup paling kecil di masyarakat yakni wilayah RT. Untuk kemudian baru dikembangkan lebih luas secara bertahap.
“Ketiga prinsip tersebut harus dijalankan setiap bank sampah agar dapat berjalan dan memberikan manfaat nyata pada masyarakat,” katanya.
Sebagaimana diketahui, bank sampah Gemah Ripah berdiri sejak 2007 silam pasca gempa Bantul. Berawal di lingkup RT tepatnya RT 12 Dusun Badegan, Bantul, Bank Sampah Gemah Ripah tumbuh, hingga memiliki 1218 anggota nasabah dari berbagai daerah bahkan di luar Bantul.
Dikelola secara profesional, Bank Sampah Gemah Ripah berkembang menjadi bank sampah induk berpestasi bahkan tempat studi dan percontohan pengelolaan bank sampah dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri.