Balibutan Kearifan Lokal Masyarakat Kayu Tabu Membersihan Lahan
LAMPUNG — Kehidupan masyarakat di Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni masih kental dengan kegiatan pertanian. Mereka mempunyai tradisi pembersihan lahan untuk pertanian, yang disebut oleh suku asli Lampung dengan istilah balibutan.
Kegiatan ini membersihkan gulma pada lahan pertanian yang sudah memiliki tanaman pokok seperti cengkih, pisang, kakao dan beberapa tanaman lain.
Menurut salah seorang warga, Muksin (50), balibutan dalam tradisi petani di Lampung merupakan gotong royong membersihkan lahan dengan arisan tenaga di sejumlah lahan pertanian agar tanaman utama tidak terganggu oleh gulma.
Tradisi tersebut biasanya dikerjakan oleh laki laki dan perempuan setelah musim hujan. Pada pasca hujan potensi gulma semakin meningkat pada lahan pertanian.
Sebagian wanita yang mengikuti kegiatan balibutan tersebut biasanya juga memiliki kebun sehingga akan bergantian pada kebun yang lain.
“Kami biasanya mempergunakan sabit serta pemotong tradisional lain yang dikenal dengan koret sehingga mengurangi penggunaan zat kimia untuk membersihkan gulma pengganggu berupa berbagai jenis rumput pada pertanian yang dimiliki oleh petani,” ujar Muksin saat ditemui Cendana News tengah membersihkan lahan pada lahan perkebunan durian dan cengkih miliknya, Senin (8/1/2018)
Pada proses balibutan pemilik lahan biasanya mempekerjakan sekitar delapan hingga sepuluh orang sehingga makanan dan minuman dipersiapkan bagi para pekerja.
Proses balibutan disebutnya rata rata dikerjakan dalam waktu sehari dengan luasan mencapai satu hektare dengan tekhnik nyacar atau ngebebal. Sebuah gubuk di tengah kebun akan menjadi lokasi istirahat bagi para para pekerja balibutan yang membantu pemilik lahan.