Agar Tetap Profit, Garuda Butuh Kontribusi Anak Perusahaan
JAKARTA – Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Helmi Imam Satriyono, mengatakan, pada 2018 ini pihaknya konsentrasi pada pembangunan platform (building the platform) sebagai tindak lanjut penguatan fundamental perusahaan. Yakni dengan memperkuat kerja sama dengan Garuda Maintenances Facilitis Aero Asia (GMF), Citilink, dan lainnya.
“Pada 2018 ini, manajemen Garuda akan mematok valuasi USD 3,5 miliar yang akan terwujud hingga 2020 mendatang. Pondasi perusahaan telah diperkuat sejak tahun lalu. Optimis valuasi 3,5 miliar bisa tercapai,” ungkap Helmi, saat konferensi pers di Sirih Manis, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Sehingga, lanjut Helmi, diharapkan melalui sejumlah strategi program kerja, akselerasi pertumbuhan bisa terwujud. Yakni, mulai 2018 ini manajemen mematok revenue USD 4,9 miliar, laba bersih USD 8,7 miliar, dan total aset USD 5,3 miliar.
Agar manajemen tetap profit di tahun ini, menurut Helmi, memang salah satunya adalah kontribusi dari anak perusahaan. Dan, beberapa angka telah diset secara total, manajemen mengharapkan pada 2018 ini memberikan pendapatan di atas USD 448 miliar.
“Konstribusi anak perusahaan sebesar 24 persen, diharapkan cukup memberikan peluang untuk peningkatan pendapatan kepada Garuda,” tegas Helmi.
Disebutkan dia, ekspektasi Garuda memang cukup tinggi karena memang tahun 2018 ini secara ekonomi bisnis, manajemen optimis perkembangan bagus untuk Indonesia. Garuda juga memperkuat posisi di internasional. Pendapatan internasional sangat bagus di 2017, diharapkan tren 2018 juga membaik.