Tumpangsari Jabon dan Jagung, Keuntungan Berlipat Petani Sumbernadi
Tanaman jagung yang bisa memberinya penghasilan dalam jangka pendek tersebut juga disusul dengan penghasilan dari panen tanaman jabon yang dipanen setelah umur enam tahun dengan diameter yang sudah cukup pas untuk pembuatan papan palet. Kayu jabon olahan yang diakui Karso kini dijual dengan harga Rp1,6 juta bahkan sudah memberinya pendapatan sekitar Rp16 juta untuk sebanyak 10 kubik kayu yang dijualnya.
Selain tumpangsari dengan tanaman jabon sebagian warga di wilayah tersebut diakui oleh Karso juga memanfaatkan lahan di pinggiran kebun jagung untuk menanam pisang sebagai sumber pendapatan tambahan setiap 25 hari sekali bisa memanen pisang.
Mukmin (30) salah satu petani lain di Desa Sumbernadi menyebut memanen sekitar 100 karung jagung dengan varietas NK yang dijualnya dengan sistem karungan seharga Rp45.000 atau menghasilkan uang sekitar Rp4,5 juta yang ditanam pada lahan sawah saat musim gadu pada lahan tadah hujan miliknya.
Ia menyebut pola pertanian di wilayah tersebut sudah sangat umum dilakukan dengan proses pemanfaatan lahan dengan menanam tumpangsari untuk hasil yang maksimal.
“Sebagian lahan miring sengaja ditanami dengan jagung dan pisang sementara pada posisi cekungan kami sengaja menanam padi varietas Ciherang sehingga kami bisa menanam bersamaan dengan hasil dari beberapa komoditas pertanian sekaligus,” beber Mukmin.