Terkena Banjir, Produksi 450 Hektare Lahan Pertanian Bantul Turun
YOGYAKARTA — Sebanyak 450 hektare lahan pertanian di Kabupaten Bantul diketahui rusak dan berpotensi mengalami penurunan produktivitas pasca bencana banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul, Pulung Haryadi.
“Ada sebanyak 450 hektare lahan pertanian rusak dan berpotensi mengalami penurunan produktivitas,” katanya.
Meski begitu hingga saat ini, Pulung mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah penurunan produksi komoditas pertanian akibat banjir yang merendam lahan persawahan di wilayah Bantul. Kabupaten Bantul sendiri merupakan salah satu daerah terdampak cukup parah akibat hujan lebat pengaruh Siklon Tropis Cempaka sejak Selasa lalu.
Sementara itu, meski mengakui terdapat ribuan hektare lahan pertanian terendam banjir, Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta optimis hal itu tidak akan memengaruhi tingkat produktivitas padi di DIY. Kepala Distan DIY, Sasongko, yakin target produksi padi pada 2017 yang dicanangkan mencapai 920.000 ton akan tetap terpenuhi.
“Saat ini sebagian besar lahan sudah mengering. Kita minta petani segera menanan kembali padi yang rusak. Yakni dengan bibit padi varietas unggul yang tahan terhadap genangn air. Mengingat saat ini hingga beberapa waktu ke depan masih merupakan puncak musim hujan,” katanya, Senin (4/12/2017).
Sasongko juga mengatakan pihaknya sedang mengupayakan bantuan bibit padi bagi petani yang mengalami kerusakan lahan pasca banjir. Hal itu untuk membantu para petani yang tidak mengikuti program usaha asuransi padi, sehingga tidak mendapatkan ganti rugi lahan pertanian yang rusak.