Prajurit TNI dan Masyarakat Tanam Ribuan Pohon di Lereng Gunung Slamet
“Tetapi kita lihat hari ini, di daerah lain yang memang gundul, yang memang lahan kritis. Dari saya lahir, gunung-gunung itu banyak yang gundul tetapi sampai saat ini masih tetap kritis,” katanya.
Ia mengatakan tanaman sebanyak 1 miliar yang saat itu dilaporkan tercapai, ternyata tinggal laporan.
“Itu artinya bahwa ternyata kita semuanya pandai merencanakan, pandai untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial seperti ini. Sayangnya kita kerap lupa kewajiban lanjutan setelah penanaman-penanaman itu. Sehingga dari 1 miliar pohon itu, saya tidak yakin 5 persen saja tumbuh,” katanya.
Menurut dia, hal itu disebabkan setelah selesai ditanam, rata-rata ditinggalkan begitu saja.
Bahkan, berdasarkan istilah yang digunakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, saat ini telah beredar bibit pohon “es lilin”, yakni bibit pohon yang tingginya seperti es lilin sekitar 30 Sentimeter.
“Dengan demikian, setelah ditanam, ditinggal, yang hidup ya hidup. yang mati ya mati,” katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat Desa Ketenger agar tidak sekadar menerima bibit pohon yang ditanam tetapi juga merawatnya agar dapat dinikmati pada masa yang akan datang (Ant).