Lelaki Ojung

Hampir setengah jam tubuh Sukib dicambuk. Bergantian mereka mencambuk, sebagaimana tradisi ojung dilakukan. Tubuh Sukib dipenuhi luka sabetan, darah merembes hampir di setiap tubuhnya. Tubuh laki-laki kurus kering itu dipenuhi darah sekujurnya. Tak sanggup ia bermain ojung, tak lama kemudian ia tersungkur ke tanah. Suara orang-orang serupa lalat, mencibir, mengumpati Sukib.

“Apa kubilang, ojung itu tak sembarang dilakukan.”

“Betul. Pendosa macam dia tak akan sanggup bermain ojung apalagi sampai mampu memanggil hujan.”

“Orang yang bermain ojung harus bersih hati. Tak berbuat dosa.”

“Jadi, Sukib tersungkur karena dia banyak dosa?”

“Ya, karena tidak akan tersungkur jika ia tak berdosa. Hanya orang yang bersih hatinya yang sanggup bermain ojung.”

Tersenyum girang Pak Lurah melihat Sukib ambruk. Ia meneguk segelas air putih. Ahwiyani menahan sesak di dadanya melihat Sukib belum juga bangun. Tetapi, dengan sangat mencengangkan Sukib berdiri, kemudian dengan wajah tengadah ia memandangi langit. Pelan-pelan tangannya mengusap seluruh darah yang membasuh tubuhnya. Tercengang orang-orang melihat tingkah polah Sukib.

Langit yang dipandanginya terus menerus perlahan-lahan menghadirkan awan hitam. Gelap lambat laun menyungkup langit. Orang-orang menahan napas, kaget bukan kepalang, bertanya dalam hati masing-masing, mengapa bisa sampai datang awan hitam menyelimuti langit?

Sukib mengucap, “Allahu Akbar!” lantang suaranya didengar warga Tang-Batang. Dalam sekejap langit menuangkan air dalam jutaan meter kubik per detik. Darah di tubuh Sukib diguyur hujan, tak nampak bekas luka di tubuhnya.

Tidak dapat berkata apa-apa. Menyesal telah menuduh Sukib menjadi penyebab tidak adanya hujan selama ini. Mereka menundukkan wajah. Pak Lurah menelan ludah. Mereka percaya ojung yang dilakukan Sukib menuai hasil, bahkan sangat menakjubkan karena hujan turun saat itu juga. Mereka juga percaya Sukib bukan seorang pendosa, sebagaimana mereka percaya selama ini. Kini, Sukib justru diyakini lebih dekat dengan Allah ketimbang mereka.

Lihat juga...