Mustafa juga mengajak para petani, agar lebih kreatif dalam mengembangkan tanamannya. Tidak hanya fokus menanam singkong, padi, tebu, tapi juga tanaman lainnya yang punya nilai ekonomis tinggi.
“Mulai sekarang, kita harus mengubah pola tanam pertanian. Jangan hanya terpaku pada singkong, padi dan tebu. Tanam jenis varian-varian baru yang nilai jualnya tak kalah menjanjikan, seperti jengkol, petai, bawang, jahe dan lainnya. Dengan ini hasil tanaman kita lebih variatif, harga juga stabil,” katanya.
Untuk menunjang pemasaran dan akses pemasaran, Mustafa juga berjanji membangun jalan di Kampung Bandar Agung. Kondisi jalan yang masih tanah merah, diakui petani menjadi salah satu kendala dalam mengangkut hasil bumi mereka.
“Soal jalan akan kita selesaikan. Insya Allah segera dibangun sehingga mobilitas warga lebih mudah, khususnya para petani, mereka lebih mudah mengangkut hasil panen. Insya Allah tiga kilometer jalan yang akan dibangun. Mohon doanya,” kata Bupati, yang pada acara itu juga menyerahkan sejumlah bantuan alat pertanian kepada kelompok petani setempat.
Sementara itu, Banu, seorang petani menjelaskan, cabai lado memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis lainnya. Selain harga bibit lebih murah, cabai lado lebih tahan dari hama dan cuaca panas.
“Buahnya juga lebat. Dua hektare lahan bisa menghasilkan 7-8 kuintal per hari. Tanaman juga bisa bertahan sampai lima bulan. Hasil panen telah dipasarkan di pasar lokal di Bandar Agung dan Kota Metro,” katanya. (Ant)