Namun, lanjutnya, jika setelah imunisasi ada gejala demam itu wajar karena efek samping imunisasi, tapi manfaatnya banyak.
Dia menambahkan, untuk Kalbar tahun ini, ada delapan yang menunjukkan gejala difteri. Sementara dari pemeriksaan lab, satu penderita dinyatakan positif difteri.
“Namun saat ini sudah meninggal dunia. Kasus tersebut terjadi Juni 2017 di Sungai Rengas, Kubu Raya,” katanya.
Andy mengatakan, jika sudah terjadi satu positif difteri maka langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan dengan menggelar imunisasi massal atau disebut Outbreak Response Immunization (ORI).
Di Kubu Raya kemarin sudah dilakukan dan diberikan sekitar 300 orang. Lalu untuk capaian imunisasi di Kalimantan Barat sekitar 75 sampai 80 persen.
“Angka itu belum sampai pada angka idealnya yakni harus 90 persen. Makanya, kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk imunisasi sebagai upaya pencegahan penyebaran difteri,” tuturnya (Ant).