DANANG – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk pertama kalinya bertemu. Keduanya berjumpah pada konferensi tingkat tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vietnam, Sabtu (11/11/2017).
“Pertemuan antara keduanya berlangsung singkat namun hangat dan ramah. Kedua pemimpin merasa gembira karena akhirnya dapat bertemu satu sama lain secara langsung”, kata juru bicara Duterte, Harry Roque, Sabtu (11/11/2017)..
Kedua pemimpin berada di Danang, Vietnam, untuk mengikuti pertemuan puncak para pemimpin negara-negara anggota APEC. Trump pada Minggu akan bertolak menuju ke Manila untuk menghadiri KTT ASEAN (Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara) di ujung lawatannya selama 12 hari di Asia.
Duterte, yang kadang-kadang disebut sebagai Trump dari Timur’ arena gayanya yang kasar dan sering berubah-ubah, menyatakan bahwa Dia akan meminta presiden AS itu untuk berhenti mengungkit-ungkit masalah hak asasi manusia dalam pertemuan mereka.
Lebih dari 3.900 warga Filipina terbunuh dalam apa yang dikatakan kepolisian sebagai tindakan ‘membela diri’ dalam operasi antinarkoba yang dilancarkan Duterte. Para pengecam mengatakan pembunuhan berlangsung tanpa pertanggungjawaban. Kepolisian menupis tuduhan itu.
Namun Trump, yang di dalam negerinya sendiri juga dikecam karena menelantarkan masalah masalah hak asasi manusia dalam menangani isu luar negeri, pada Mei memuji Duterte karena menjalankan tugas yang hebat dalam menangani masalah narkoba.
Hak asasi manusia, aturan hukum serta perlakuan adil merupakan topik-topik yang tampaknya akan dibahas dalam pertemuan bilateral antara Trump dan Duterte, kata duta besar Amerika Serikat untuk Manila, Sung Kim, bulan lalu. (Ant)