Sistem ‘Irigasi Kabut’ Tekan Penggunaan Pestisida
YOGYAKARTA – Selain mampu meningkatkan hasil panen serta tak membutuhkan banyak tenaga, sistem pertanian irigasi kabut juga mampu secara efektif menekan serangan hama penyakit pada tanaman.
Bahkan, penerapan teknologi inovasi pertanian ini mampu menekan penggunaan obat pengusir hama atau pestisida pada tanaman hingga 70 persen lebih.
Hal itu diungkapkan inovator sistem pertanian irigasi kabut sekaligus Ketua Kelompok Tani Pasir Makmur, Dusun Sanden, Srigading, Sanden, Bantul, Sumarno. Petani yang sejak beberapa tahun terakhir mengembangkan sistem irigasi kabut di lahan berpasir kawasan pesisir pantai selatan ini, mengaku membuktikan sendiri hal itu.
“Dengan sistem ini, saya bahkan bisa memanen cabai selama 40 hari tanpa menggunakan pestisida sama sekali. Hasil panen pun sangat memuaskan. Padahal, jika dengan sistem tanam biasa, bisa menghabiskan 6 botol obat pestisida,” katanya, di sela acara temu wicara Anggota Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, Titiek Soeharto, bersama Kelompok Tani Pasir Makmur, Dusun Samas, desa Srigading Sanden, Bantul, Jumat (24/11/2017) sore.
Baca: Inovasi ‘Irigasi Kabut’ Solusi Lahan Kering
Menurut Sumarno, siraman air lembut bertekanan tinggi yang keluar dari pipa karet pada sistem irigasi kabut, mampu membuat hama tanaman seperti ngengat enggan hinggap pada tanaman.
Tak hanya itu, kondisi suhu dan kelembaban udara yang selalu terjaga di lahan berpasir sistem irigasi kabut juga mampu membuat tanaman lebih tahan dari serangan penyakit.
“Lahan pertanian di kawasan pesisir pantai seperti ini rawan terhadap serangan hama dan penyakit. Pasalnya, uap air laut yang terbawa angin kerap merusak tanaman. Karena itu, biasanya petani di kawasan pesisir harus sering-sering menyiram tanaman mereka. Namun, dengan sistem irigasi kabut, penyiraman akibat intrusi air laut bisa dikurangi,” katanya.