Rektor UPS: Ekonomi Pancasila Bukan Mustahil Diwujudkan
TEGAL – Rektor Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Jawa Tengah, Prof. Dr. Wahyono, SH., MS. mengatakan, Desa Mandiri Lestari yang selama ini dicanangkan oleh Yayasan Damandiri di banyak provinsi, merupakan upaya besar mewujudkan Ekonomi Pancasila.
Hal demikian dikatakan rektor usai memberikan sambutan pembukaan kuliah umum ‘Ekonomi Pancasila’ oleh Dr. Subiakto Tjakrawerdaja, di Fakultas Hukum kampus setempat, Rabu (22/11/2017).
Rektor mengemukakan, jika Pancasila bukan hal yang mustahil. Hanya saja, saat ini negara menerapkan sistem kapitalis, sehingga ekonomi Pancasila belum bisa terwujud. “Undang-Undang kita juga masih peninggalan Eropa, sehingga banyak yang tidak cocok. Pancasila masih formal, belum subtansi,” katanya.
Menurut Rektor, rule of law peninggalan Eropa berbeda dengan rule of Pancasila, yang tidak mengenal gugat-menggugat, saling tuduh dan menuntut. “Dalam rule of Pancasila, yang ada adalah keserasian dan semua masalah diselesaikan secara musyawarah,” katanya.
Dalam sambutan pembukaan kuliah umum, Rektor juga menyebut, jika di zaman Pak Harto, Koperasi Unit Desa (KUD) bisa berperan mengendalikan harga. Namun, sejak reformasi, semangat Pancasila semakin ditinggalkan dan muncul banyak usaha retail berjejaring mematikan usaha-usaha kecil yang dikelola masyarakat.
Kuliah Ekonomi Pancasila oleh Dr. Subiakto Tjakrawerdaja, Ketua Yayasan Damandiri, merupakan rangkaian kegiatan peninjauan Desa Mandiri Lestari yang dicanangkan di Desa Pesantunan, Brebes, Jawa Tengah.
Desa Mandiri Lestari merupakan upaya pemberdayaan masyarakat desa, utamanya keluarga Prasejahtera dan Sejahtera 1 yang telah dilakukan oleh Yayasan Damandiri di delapan desa di DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat.