Petani Badui Berharap Dapat Program Perhutanan Sosial

LEBAK – Sejumlah petani Badui berharap. Presiden Joko Widodo menggulirkan program perhutanan sosial untuk pemerataan ekonomi dengan memberikan hutan negara untuk dimanfaatkan sebagai komoditas pertanian.

“Kami berharap Presiden bisa merealisasikan program perhutanan sosial untuk petani Badui. Permintaan program itu seperti yang diberikan kepada petani tambak di Kampung Biyombong, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Bekasi,” kata Santa (50), petani Badui saat ditemui di Blok Cicuraheum Perum Perhutani Kecamatan Gunungkencana. Kabupaten Lebak, Sabtu (4/11/2017).

Selama ini, petani Badui yang memanfaatkan hutan negara milik Perum Perhutani dijadikan lahan pertanian ladang huma, hortikultura dan palawija. Selain itu, juga pengembangan tanaman keras, diantaranya albasia.

Saat ini, pemanfaatan hutan negara sangat dirasakan untuk memenuhi ketahanan pangan keluarga juga pendapatan ekonomi petani. Mereka petani Badui yang memanfaatkan hutan negara di Blok Cicuraheum itu sekitar 50 kepala keluarga.

Petani Badui mengembangkan pertanian padi huma dengan masa panen selama lima bulan ke depan juga pertanian lainnya, seperti jagung, singkong, pisang, kacang-kacangan, tebu endog dan sebagainya. Di samping itu juga petani Badui menanam tanaman keras, di antaranya albasia untuk dijadikan tabungan masa depan.

Namun, pihaknya berharap, Presiden dapat menerbitkan Surat Keputusan (SK) izin pemanfaatan hutan Perhutanan Sosial kepada Kelompok Tani Badui. Selain itu juga mengeluarkan SK pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan antara LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dengan Perhutani khususnya di Blok Cicuraheum,Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak.

Lihat juga...