Menurut Eka produksi bibit bulanan terus dilakukan di luar rencana produksi bibit dengan ketersediaan media tanam yang menggunakan tekhnik Media Semai Cetak (MSC) yang merupakan hasil dari penemuan Idi Bantara salah satu pegawai di persemaian permanen tersebut. Penggunaan media berupa serabut kelapa, tanah,pupuk kompos bahkan kotoran gajah semakin mempercepat pertumbuhan bibit yang disediakan.
Proses pengajuan bibit diakui Eka Fitriana terbilang mudah karena warga cukup membawa Kartu Keluarga, KTP, rekomendasi dari kepala desa ditunjukkan dengan bukti kepemilikan tanah dan luas lahan yang akan ditanami bibit. Kemudian baru diambil langsung oleh pemohon tanpa diwakilkan serta memiliki tujuan untuk konservasi dan rehabilitasi lingkungan.
Jenis jenis bibit yang disediakan di antaranya jenis bambu dan pohon mangrove bahkan kerap dipergunakan sebagai tanaman konservasi yang kerap ditanam oleh organisasi pecinta lingkungan.
