SAMPANG – Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar pada 2017 untuk mengatasi banjir yang sering melanda Kota Sampang setiap musim hujan.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sampang, Tony Moerdiwanto, anggaran sebesar Rp50 miliar itu berasal dari APBD Pemkab Sampang dan bantuan dari Pemprov Jatim.
“Anggaran sebesar Rp50 miliar ini untuk pengadaan pompa air, untuk menyedot genangan air bila terjadi banjir,” ujar Tony, Minggu (12/11/2017).
Ia menjelaskan, total anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasi banjir di Kabupaten Sampang sekitar Rp1,6 triliun. “Ini sesuai prakiraan yang disampaikan pemerintah pusat, karena kami juga meminta bantuan pemerintah terkait kasus banjir yang sering terjadi di Kota Sampang ini,” ujarnya.
Kepala Bappelitbangda, Tony Mordiwanto, menjelaskan, anggaran sebesar Rp1,6 triliun dari pemerintah pusat itu akan dicairkan selama tiga tahun.
Khusus untuk tahun anggaran 2017, pencairan sebesar Rp8 miliar, sehingga total anggaran yang dialokasikan pemerintah baik dari Pemkab Sampang, Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat guna menanggulangi banjir tahunan di Kota Sampang itu sebesar Rp58 miliar lebih. “Tapi peruntukkan dananya berbeda,” katanya.
Dana yang dialokasikan Pemkab Sampang dan Pemprov Jatim untuk membeli pompa penyedot air, sedangkan dana dari bantuan dari pemerintah pusat untuk pengerukan dan penguatan tebing sungai Kali Kamoning yang selama ini selalu menjadi penyebab banjir di Kota Sampang.
Kota Sampang di Pulau Madura, Jawa Timur, ini sering dilanda banjir karena kota itu berada di bawah 0,80 derajat di atas permukaan air laut. Jika terjadi banjir kiriman dari hulu sungai, dan air laut sedang pasang, bisa dipastikan kota ini akan terancam banjir.