Pemkab Lebak Cetak Benih Unggul Genjot Produksi Pangan

LEBAK — Balai Benih Induk (BBI) Bojongleles Kabupaten Lebak, Banten, mencetak benih unggul bersertifikat guna menggenjot produksi pangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kami menargetkan semua kelompok tani dapat menggunakan benih unggul bersertifikat,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Jumat (20/10).

Kelebihan benih unggul bersertifikat itu, katanya, tahan terhadap serangan hama maupun penyakit organisme penganggu tanaman (OPT) dan menghasilkan produksi cukup tinggi.

Selain itu, katanya, permintaan pasar cenderung meningkat sehingga menguntungkan pendapatan petani.

Bahkan, katanya, produksi benih unggul bersertifikat, seperti benih Mira 1, Mira II, dan Inpari I sampai Inpari 9, kualitas berasnya cukup bagus.

Selain rasanya nasi pulen, katanya, juga beraroma serta harga di pasaran cukup bagus karena masuk kategori beras premium.

Saat ini, permintaan beras dari benih unggul bersertifikat cenderung meningkat, terutama untuk pasar DKI Jakarta.

Ia mengatakan petani tentu mendapatkan keuntungan yang baik dengan menanam benih unggul tersebut.

“Kami minta petani pada gerakan percepatan tanam Oktober-November menggunakan benih unggul jenis benih Mira I atau Mira II,” katanya.

Dede mengatakan penanaman padi benih unggul itu bagian dari penerapan hasil rekayasa teknologi sehingga perlu dioptimalkan oleh petani.

Selama ini, katanya, masih banyak ditemukan petani di Lebak menggunakan benih lokal sehingga produktivitasnya rendah dan kualitasnya kurang bagus.

Lebih parahnya lagi, kata dia, penanaman benih padi tidak bersertifikat sehingga mudah terserang hama maupun OPT.

Lihat juga...