“Tempat-tempat yang strategis itu seperti di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, di perkantoran, pasar, dan tempat-tempat keramaian lainnya,” jelasnya.
Namun, Rudi mengakui, meski telah memiliki pasar yang jelas yakni berada pada tempat keramaian, tak jarang terkadang barang dagangan yang menjual nasi goreng ada yang tidak habis. Hal itu dikarenakan, karena tidak rutin juga pelanggan-pelanggan yang ada untuk menikmati nasi goreng sebagai sarapan pagi.
“Pasar akan lebih besar itu kalau pesanan catering. Karena pesanan catering ini bisa memperoleh untung yang besar dan penjualan yang besar. Hal inilah yang belum bisa dicapai. Jadi kalau ada pengusaha atau UMB yang bisa bantu, tentulah sangat bagus,” tegasnya.