Gagal Promosi, Arsitek PSS Sleman Menunggu Nasib

SLEMAN – Kiprah PSS Sleman di kompetisi sepakbola kasta kedua Tanah Air resmi berakhir. Mengawali kompetisi dengan target ambisius lolos promosi ke Liga 1 musim depan, PSS harus rela hanya jadi finalis babak 16 besar. Kemenangan 2-1 di laga pamungkas tak mampu memperpanjang nafas PSS.

Kegagalan ini membuat suporter setia mereka, Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania kecewa. Dalamnya kekecewaan itu sempat dilampiaskan suporter dengan memberikan hadiah bogem mentah bagi manajer tim, dr. Arif Juli Wibowo.

Kekecewaan serupa dirasakan pelatih PSS Freddi Muli. Arsitek kawakan ini mengakui kegagalannya mengantarkan Busari dkk meraih tiket promosi. Kini, Freddy menyerahkan nasibnya sebagai pelatih kepada manajemen.

“Apa pun keputusan manajemen saya terima. Saya serahkan semuanya kepada manajemen,” ucap Freddy, Rabu (11/10/2017).

Menurut Freddy, setelah memimpin anak asuhnya mengandaskan perlawanan Persis Solo di laga pamungkas Babak 16 Besar Grup A, ia langsung meninggalkan mess yang berada di kompleks Stadion Maguwoharjo. Freddy memilih pulang ke rumahnya di Sidoarjo.

“Semalam saya ke Sidoarjo kebetulan ada keperluan mendampingi putri saya yang akan ikut tes CPNS di Jakarta. Dia minta saya mendampinginya,” terang mantan arsitek Persebaya Surabaya tersebut.

Freddy mengatakan, ia tidak berada di Sleman setidaknya selama sepekan ke depan. Meski begitu, dari pembicaraannya dengan manajemen pada Selasa malam, rencananya para pemain akan kembali dikumpulkan pada akhir pekan ini.

“Pemain juga diliburkan selama tiga hari. Pemain-pemain dari luar kota juga masih ada di mess. Tapi nanti saat berkumpul lagi akan dipimpin sementara oleh asisten pelatih Yohannes Yuniantara,” jelasnya.

Lihat juga...