BPPT Garap Kawai Berbasis Bioteknologi di Sidorajo

SURABAYA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggarap lahan non produktif sembilan hektare (ha) di Buncitan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi Kawasan Wisata Agro dan Inovasi (Kawai) berbasis bioteknologi.

“Pertengahan tahun 2016 lokasi ini masih hutan dan ada 18 rumah liar. Karena ini jadi lahan nonproduktif sekarang dimanfaatkan Balai Pengkajian Bioteknologi, dan ide yang muncul yakni membuat Kawasan Wisata Agro dan Inovasi,” kata perekayasa yang merupakan staf Seksi Kerja sama dan Pelayanan Jasa Teknologi Balai Bioteknologi BPPT Ahmad Riyadi di Surabaya, Kamis (19/10).

Sejumlah tanaman hasil inovasi teknologi ex-vitro dari Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT di Serpong, Tangerang, seperti pohon buah tin dan pohon buah zaitun akan ditanam di Kawai. Tanaman lain yang akan dikembangkan masih terus dipertimbangkan, namun tanaman endemik seperti mangga, sukun, hingga sejumlah tanaman langka seperti tanaman kepel (Stelechocarpus burahol) dan Palaquium amboinense rencananya akan ditanam di sana.

Inovasi teknologi bioteknologi lain yang juga akan diboyong ke Buncitan adalah produksi pakan ikan terapung yang dikembangkan melalui cara fermentasi dengan jamur dan ekstruder. Saat ini yang masih dikembangkan untuk menyempurnakan pakan ikan terapung ini adalah merubahnya ke bentuk granul.

“Pakan ikan terapung lebih efisien dan bisa mencegah proses dekomposisi bahan dalam kolam,” ujar dia.

Zona vegetatif, aquatik, edukatif di Kawai, menurut dia, sengaja akan dipersiapkan menjadi kebun ketik buah, display budidaya tanaman ketik buah, konservasi tanaman langka, budidaya ikan yang juga harus memberi nilai edukatif dengan disiapkan sarana pendidikan sambil bermain.

Lihat juga...