Biaya Pendidikan Memicu Inflasi di Indonesia

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat melaporkan sepanjang September 2017 Indonesia mengalami Inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Komponen (IHK) sebesar 130,08. Demikian keterangan resmi yang disampaikan oleh Suhariyanto, Kepala BPS Pusat, saat menggelar acara jumpa pers terkait perkembangan inflasi sepanjang September 2017 di Jakarta.

Berdasarkan pengamatan BPS sepanjang September 2017, Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,59 persen dengan IHK sebesar 153,72 persen. Sedangkan Inflasi terendah terjadi di Mamuju dan Depok masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 129,55 dan 128,56.

Sementara itu menurut BPS Pusat Deflasi tertinggi sepanjang September 2017 terjadi di Manado yaitu sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 128,26 persen. Sedangkan Deflasi terendah terjadi di Tembilahan yaitu sebesar 133,95. Berdasarkan pengamatan BPS dari 82 kota IHK, 50 kota di antaranya mengalami Inflasi, sedangkan 32 kota lainnya mengalami Deflasi.

Kepala BPS Pusat Suhariyanto mengatakan, perkembangan Inflasi September 2017 dipengaruhi oleh naiknya beberapa kelompok atau sektor, namun yang paling tinggi kenaikannya adalah kelompok pendidikan. “Hal tersebut dipengaruhi datangnya tahun ajaran baru dan dimulainya kegiatan perkuliahan di penguruan tinggi atau universitas, kenaikan kelompok pendidikan paling tinggi dibandingkan kelompok lainnya, yaitu sebesar 1,03 persen,” jelasnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (2/10/2017).

Menurut Suhariyanto, sepanjang September 2017 beberapa kelompok pengeluaran juga mengalami kenaikan, modalnya seperti kelompok makanan jadi sebesar 0,34 persen, kelompok perumahan sebesar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 0,52 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,02 persen.

Lihat juga...