Agustus 2017, Indonesia Mengalami Deflasi Sebesar 0,07 Persen
JAKARTA – Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat pada saat menggelar acara jumpa pers di Jakarta menyebutkan bahwa sepanjang bulan Agustus 2017 Indonesia mengalami Deflasi sebesar 0,07 persen. Deflasi yang terjadi sepanjang bulan Agustus tersebut bisa dibilang merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama (Agustus) Tahun 2016.
BPS Pusat juga melaporkan terkait dengan perkembangan Inflasi yang terjadi berdasarkan tahun kalender, yaitu perbandingan antara antara Inflasi bulan Januari 2017 sampai dengan Inflasi pada bulan Agustus 2017 tercatat sebesar 2,53 persen. Namun meskipun mengalami Deflasi bulan Agustus 2017, Pemerintah harus hati-hati menyingkapi adanya kemungkinan terjadinya Inflasi pada bulan Desember 2017 karena faktor liburan Hari Natal dan Tahun Baru 2017.
Perkembangan Inflasi Indonesia apabila dilihat berdasarkan data dari tahun ke tahun atau secara Year on Year (YoY) atau berdasarkan perbandingan antara bulan Agustus 2017 terhadap bulan Agustus 2016 sebesar 3,82 persen. Deflasi yang terjadi sepanjang Agustus 2017 tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah berhasil mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok yang paling dibutuhkan masyarakat.
Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Startistik (BPS) Pusat menerangkan bahwa perkembangan Inflasi Indonesia sepanjang bulan Agustus 2017 bisa dikatakan relatif rendah dan terkendali. Khusus bulan Agustus Indonesia mengalami Deflasi sebesar 0,07 persen, angka Deflasi tersebut bisa dikatakan yang terendah jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya yang cenderung selalu mengalami Inflasi.
Suhariyanto menyebutkan bahwa ada beberapa kelompok komoditas yang menyebabkan terjadinya Deflasi sepanjang bulan Agustus 2017. Di antaranya adalah naiknya harga-harga seluruh komponen misalnya seperti kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, rokok, tembakau, minuman dan juga rekreasi.