“Jangankan KTP, untuk belanja saja warga perbatasan menggunakan dua mata uang yaitu rupiah dan ringgit,” tutur Albinus.
Ia berharap, dengan kondisi warga perbatasan menjadikan Pemerintah pusat lebih fokus membangun di segala bidang untuk wilayah perbatasan khususnya di Puring Kencana. “Tentu kita berharap pemerintah pusat tanggap dengan kondisi tersebut, banyak faktor yang membuat masyarakat masih ketergantungan dengan negara tetangga, salah satunya infrastruktur yang hingga saat ini masih dalam kondisi rusak berat,” kata Albinus. (Ant)