Tahun 2017, Luas Hutan DIY Bertambah

YOGYAKARTA — Luasan kawasan hutan di wilayah DIY diketahui bertambah pada tahun 2017 ini. Hal itu disebabkan karena penyesuaian peta kawasan hutan berdasarkan peta rupa bumi Indonesia belum lama ini.

Berdasarkan data Dinas Kehutanan DIY pada 2016, luasan kawasan hutan di DIY tercatat mencapai 18.715 hektare. Yakni terdiri dari hutan konservasi seluas 2.990 hektare, hutan lindung seluas 2.312 hektare dan hutan produksi seluas 13.411 hektare.

“Berdasarkan penyesuaian peta rupa bumi Indonesia tahun ini, luasan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi bertambah dari 1.728 hektare menjadi 2.015 hektare. Sebelumnya itu masuk wilayah Jawa Tengah, namun kini setelah ada penyesuaian masuk wilayah DIY,” kata Kepala Bidang Penataan dan Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan DIY, Woro Sulistyaningsih.

Woro menjelaskan dengan penyesuaian itu maka luasan hutan di DIY otomatis juga bertambah dari semua 18.715 hektare menjadi 19.133 hektar. Meski begitu penambahan itu tidak berpengaruh secara langsung baik bagi wilayah DIY maupun Jawa Tengah karena kawasan Taman Nasional Gunung Merapi merupakan kawasan hutan konservasi.

“Untuk hutan konservasi memang tidak boleh di utak-utik. Sedangkan hutan lindung berfungsi sebagai hutan penyangga dan cadangan air. Ini juga tidak boleh ditebang. Hanya hutan produksi saja yang dapat dimanfaatkan,” jelasnya.

Khusus untuk kawasan hutan produksi DIY memiliki potensi terbesar berupa kayu Jati, dan Kayu Putih. Luasan kawasan hutan poduksi kayu Jati DIY mencapai 6161 hektare sementara, luasan hutan produksi kayu putih mencapai 4500 hektare. Selain itu masih ada pupa produksi kayu akasia seluas 200 hektare dan kayu mahoni 151 hektare.

Lihat juga...