WAMENA — Kebutuhan pokok seperti gula dan tepung yang dijual di pasaran di Kabupaten Jayawijaya,Papua mulai berkurang jumlahnya dan jika tidak ditangani segera maka pada Oktober, November komoditas ini akan lebih sulit didapati dibandingkan bulan September.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Semuel Munua, saat di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa (19/9/2017), mengatakan kelangkaan itu disebabkan karena keterbatasan armada pengangkut dari luar ke Jayawijaya.
“Berdasarkan laporan dari pedagang, yang sekarang sudah kurang itu gula, tepung terigu, mie instan, termasuk semen. Pedagang juga mengatakan bahwa dua minggu lalu mie instan sudah kurang dan hari ini mie sudah tidak ada,” kata Semuel Munua.
Untuk mengantisipasi agar kebutuhan masyarakat tidak kosong menjelang hari raya Natal pada Desember mendatang maka telah dilakukan pertemun dengan berbagai pihak untuk membahas persoalan tersebut.
“Kalau satu bulan ke depan kita tidak tangani maka September, Oktober itu sudah langka. Karena pada bulan-bulan itu kebutuhan penyelesaian proyek-proyek bangunan meningkat, dan juga masyarakat sudah mulai belanja untuk persiapan Natal. Perayaan Natal memang tanggal 25 Desember tetapi orang belanja pada bulan November. Maka saya cepat buat rapat dengan pedagang tentang masalah yang mereka hadapi dan semua mengatakan persoalannya hanya satu, yaitu satu pesawat sudah terbatas,” kata Semuel Munua.
Selain empat komoditas di atas, bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di Jayawijaya juga mengalami kelangkaan dan mengakibatkan harga per liter di tingkat pengecer dinaikkan hingga mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000/liter, bahkan pada Selasa pagi sudah mencapai Rp25.000/liter.