Nanda, Dua Kali Juara Pengendang Kabupaten Ponorogo
PONOROGO – Siang ini, Nanda Ahlul Wijaya (14 tahun) terlihat tengah sibuk memainkan alat musik gendang. Tangannya dengan lincah memukul gendang saat mengiringi karawitan kelompoknya yang tengah memainkan lagu yang berjudul Perahu Layar.
Nanda sapaan akrabnya kini tengah berbahagia. Pasalnya, ia berhasil menyabet juara pertama sebagai pengendang cilik terbaik se-Kabupaten Ponorogo 2017 mendapatkan hadiah piagam dan piala. Tidak hanya tahun ini, pada 2016 lalu ia juga mencatatkan namanya sebagai pemenang pengendang cilik terbaik tingkat Kabupaten.
“Iya, sudah dua kali berturut-turut,” jelas Nanda kepada Cendana News, Kamis (21/9/2017).
Siswa kelas 9 SMPN 1 Bungkal ini menuturkan sebelum mengikuti lomba ia digembleng latihan selama satu bulan dilatih oleh Ki Dalang Sumanto. Setiap hari Senin dan Jumat selama 1,5-2 jam ia latihan bersama 22 temannya dalam satu kelompok karawitan.
“Biasanya latihan yang dibawain tembang Jawa, seperti tembang kangen, perahu layar, podang kuning dan masih banyak lagi,” terangnya.
Sejak kecil, Nanda mengaku sudah memiliki bakat dalam kesenian Jawa terutama sebagai pengendang. Bahkan saat duduk kelas 1 SD ia berhasil menjuarai lomba karawitan se-Kabupaten Ponorogo dan saat kelas 3 SD ia juga berhasil meraih juara 1 lomba macapat se-Kecamatan Bungkal. Dua orang bersaudara ini jatuh cinta dengan kesenian Jawa dibanding hal lainnya.
“Menjadi pengendang tidak semudah kelihatannya, harus menyesuaikan not-not sulit dengan ketukan supaya pas,” tandasnya.
Ke depan, ia ingin tetap melestarikan budaya Jawa. Kareba menurutnya kesenian Jawa sudah mendunia, jadi harus dijaga kelestariannya. “Sebagai generasi penerus bangsa harus mencintai kesenian Jawa sebelum tergeser dengan budaya lainnya,” cakapnya.