Menelisik Industri Sepatu Rumahan Asli Depok

DEPOK —  Sebagai sebuah kota penyangga Ibu Kota, tempat para pekerja di Jakarta bermukim, keberadaan Depok memberikan peluang bagi para wirausaha. Di antaranya industri sepatu rumahan dengan brand “New Hunteria” yang berdiri pada 1987, mampu bertahan menghadapi berbagai perubahan.

Selasa malam tepatnya saat jelang memasuki waktu Salat Isya, Cendana News tiba di tempat “Toko Sepatu New Hunteria” di bilangan Jalan Arief Rahman Hakim, dekat Stasiun Depok Baru. Muhammad Ahda, sang pemilik toko bersama sang anak menyambut saya dengan akrab saat menuliskan nomor-nomor sepatu pada kotak tempat sepatu.

Namun saya bisa  wawancara dengan leluasa seusai Salat Isya.  Tuan rumah terlebih dahulu menuaikan salat di musala yang ada dekat tokonya, di bawah flyover Arief Rahman Hakim. Ahda, begitu ia biasa disapa, menceritakan usaha yang dilakoninya sudah berjalan 30 tahun dan mengalami pasang surut yang terkait dengan situasi perenomian.

Toko sepatunya mendapat pelanggan dari berbagai pelanggan, di antaranya kalangan pejabat Kota Depok, terutama ketika masih dijabat oleh Nur Mahmudi Ismail.

“Pak Wali Kota datang ke toko yang berada di Jalan Siliwangi yang juga tempat produksi sepatu  hingga 4 kali,” tutur Ahda dengan wajah penuh bahagia.

Pernah suatu ketika di ulang tahun Pemkot Depok, mulai dari pejabat pemerintahan dan anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Depok, semuanya memakai selop laki-laki hasil karya Ahda.

“Baik Pemda-nya maupun (anggota) DPRD, semuanya pake selop laki produksi New Hunteria,” ujar Ahda.

Dalam menjalankan sistem pemasaran produk sepatunya, Adha melibatkan istri dan anaknya dengan membuka toko sendiri ketimbang masuk ke pusat-pusat perbelanjaan. Toko sekaligus tempat produksi sepatu di Jalan Siliwangi dikelola Ahda, sedangkan di Jalan Arief Rahman Hakim, toko yang juga tempat tinggal dijaga oleh istri dan anakn sulungya Ridwan Nurohman , yang belum lama ini lulus dari Politeknik Negeri ATK (Akademi Teknologi Kulit) Yogyakarta.

Lihat juga...